Ngopi merupakan salah satu rutinitas
yang paling sering dilakukan oleh mayoritas mahasiswa. Ngopi di sini bukan
ngopi-mengcopy lhoh ya, tapi ngobrol nongkrong di warung kopi. Meskipun, banyak
juga sih mahasiswa yang ngopi alias jiplak tugas dari internet. Namun, hal
itu tidak akan saya bahas disini. Mungkin di lain waktu saja. Hehe.
Bagi mahasiswa yang
memang hobi ngopi, waktu bukanlah suatu
halangan bagi mereka untuk tetap duduk berhadapan dengan bercangkir-cangkir
minuman yang khas dengan rasanya yang pahit itu meskipun waktu sudah larut
malam atau bahkan berganti hari. Uniknya, yang hobi ngopi itu tidak hanya mahasiswa lhoh, namun juga mahasiswi. Yah,
tentunya aktifitas ini lebih sering dilakukan oleh mahasiswa atau mahasiswi yang
tinggal di kost. Gak kebayang kan kalo tinggal di rumah dan setiap hari ngopi sampai pagi? Wah, pasti sering
dapet omelan tuh dari orang tuanya? Hahaha..
Lalu, apa sih yang
dibahas di warung kopi sampai berjam-jam seperti itu? Banyak. Iya, jawabannya banyak
sekali. Ada yang berdiskusi, rapat organisasi, meet up dengan teman-teman, atau memang karena hobi nongkrong.
Banyak yang berpendapat kalau diskusi yang dilakukan di warung kopi itu lebih
asyik dari pada diskusi yang dilakukan di tempat-tempat lainnya, apalagi di
kampus. Suasanan di warung kopi yang ramai dan khas memiliki sensasi
tersendiri. Makanya, banyak sekali mahasiswa yang sampai lupa waktu gara-gara
nongkrong, bahkan hingga tidur di warung kopi lhoh..
Tidak
menjadi persoalan, jika aktifitas ngopi
ini dilakukan pada hari libur. Namun, apa jadinya kalau dilakukan pada
hari-hari biasa? Hmmm, akhirnya kuliah yang menjadi taruhannya bukan? Seringnya
ngopi hingga larut malam, tidak
jarang membuat mahasiswa bangun kesiangan dan pada akhirnya terlambat masuk
kuliah. Apalagi yang kuliahnya jam 07.00 tepat, belum lagi ditambah dengan
antri mandi. Waahh celaka. Udah bangunnya kesiangan, mandinya antri lagi. Duh
kasihan deh kuliahnya (bukan orangnya).
Antri
mandi memang menjadi salah satu problem terbesar dan tersering yang terjadi di
lingkungan anak kost. Banyaknya populasi dalam suatu kost tidak sebanding
dengan banyaknya kamar mandi yang disediakan menyebabkan para penghuninya
dimabuk kepayang gara-gara dikejar waktu. Tragedi menyeramkan versi anak kost
ini memang tidak berlaku bagi anak kost yang memiliki kamar mandi dalam, namun,
tidak menjamin mereka tidak terlambat ke kampus jika pada malam harinya ngopi.
Meskipun
sudah sering telat ngampus gara-gara ngopi dan tragedi antri mandi, tidak lantas
membuat mahasiswa yang hobi ngopi
tersebut kapok. Masih saja diulangi pada hari-hari berikutnya. Betul nggak? Memang
yah, yang namanya hobi itu susah sekali di hilangkan. Akan tetapi, jangan
salah, ngopi dan antri mandi punya
sisi positifnya lhoh.
Mahasiswa
yang suka ngopi, selain dapat
mempererat solidaritas dan pertemanan diantara mereka, juga dapat menambah
wawasan. Karena sering kali mereka menyelipkan bahan-bahan untuk dapat didiskusikan
bersama. Lalu bagaimana dengan antri mandi? Sisi positif dari antri mandi
adalah irit air. Betul tidak? Karena waktu yang terbatas, akhirnya tidak ada
waktu untuk berlama-lamaan di kamar mandi. Bagaimana mau berlama-lamaan di
kamar mandi, lha wong baru melepas
pakaian saja sudah di gedor sama antrian selanjutnya. Giliran yang mandi
terakhir, ehh sudah telat bingitz
kuliahnya. Yah, boro-boro mandi, paling langsung pada cap-cus ke kampus. So, antri mandi bener-bener bikin irit air kan?
Hahaha
Post: Eka Rafika
(Tulisan ini pernah dimuat di anakkost.com)
Eka Rafika Santi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Eka Rafika Santi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar